Sabtu, 09 Juli 2011

bukti kalau Jakarta masih bisa dikatakan tempatnya binatang LIAR dan GANAS

Seekor buaya ditemukan di pintu air Ancol, Jakarta Utara. Buaya dengan berat 2 kwintal dan panjang 3 meter itu menghebohkan warga Ancol.





Seekor ular sanca kembang yang bersembunyi di rongga dinding sebuah kamar kos di Jl Gunung Sahari XI. Gang Lilin No 27 RT 1803 Gunungsahari Utara. Sawah besar, Jakarta Pusat menghebohkan warga. Selasa (261). Kuat dugaan binatang melata itu tak sendirian, masih ada sanca lain yang belum tertangkap

salju gunung jayawijaya yang mengagumkan kian menipis dan kemungkinan akan hilang

Bagi pendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat titik tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramide dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat hasrat kian menggebu untuk menggapainya.
Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam!

“Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia,” jelas ahli geologi Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo saat memaparkan sejarah terbentuknya Pulau Papua.

Keberadaan Pulau Papua saat ini, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.

Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.

“Saat itu, benua Australia dengan benua-benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah batuan Pulau Papua mengendap yang menjadi bagian dari Australia akan muncul di kemudian hari,” tambah sarjana geologi jebolan Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta, pada 1986 ini.

Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, sambungnya, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.

Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.

Akhirnya proses pengangkatan yang terus-menerus akibat sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.

Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.
Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.

Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia.

“Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru,” tambah peraih gelar master di bidang Economic Geology dari James Cook University, Townswille, Australia ini.

Sementara keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Hilangnya satu-satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis.

Jumat, 08 Juli 2011

Jakarta malam hari yang menghpnotis mata

selama ini jakarta biasanya digambarkan biangnya macet, banjir, kotor, kumuh, berpolusi, semrawut dan sebagainya.. tapi simpan dulu gambaran itu.. setelah kamu melihat foto ini, pasti gambaran itu sekejap hilang di pikiran kamu
bagaimana? indah sekali bukan?

Kamis, 07 Juli 2011

3 lokasi wisata potensial Indonesia

di Indonesia masih banyak tempat wisata yang belum begitu terekspolarasi oleh dunia luar.. diantaranya lokasi ini:

1. sungai serayu, banjarnegara, jawa tengah

nah, ini nih.. kampung halamanku.. rumahku ada di desa pegalongan, patikraja, banyumas.. pas banget di belakang rumah.. kalau lagi bosen, aku berenang di sana.. airnya bersih, dan sungainya sangat luas.. sangat cocok untuk main ski air dan arung jeram.. tapi sayangnya banyak orang yang belum mengetahui keindahan sungai besar ini

bagaimana, indah sekali bukan, pemandangannya..



2. wisata air raja ampat, papua

dari pulau jawa, kini beralih ke indonesia paling timur.. yaitu kepulauan raja ampat.. disinlah tempat para wali dari saudi arabia menyebarkan agama islam ke tanah papua.. pemandangannya masih asri, dan sangat bersih tanpa ada sampah sedikitpun. dan terumbu karang masih subur menghiasi laut







3. gunung kerinci



selain keindahannya, gunung ini menyimpan budaya budaya masyarakat yang tinggal disekitarnya. bahkan, di malaysia dibuat sebuah museum yang kontroversial, yaitu museum kerinci. sangat aneh.. kerinci letaknya di indonesia, mengapa museumnya ada di malaysia

nah, saya memposting entri ini dimaksudkan untuk mempromosikan wisata di Indonesia yang begitu indahnya, tidak kalah dengan objek wisata lain..
sekian dan terimakasih

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More